Kamis, 16 April 2015

ADA APA DENGAN PASAR SENI SUKAWATI?

Pasar Seni Sukawati terletak disebuah Kabupaten Gianyar tepatnya dikecamatan Sukawati kode pos 80582. Sebuah Kecamatan yang kaya akan Seni dan Budaya melahirkan banyak pengrajin seni dengan luas bentangan wilayah adalah 55,02 km².

Mungkin pengunjung tidak merasa bahwa pasar seni sukawati di apit oleh dua pasar, yaitu Pasar Umum Sukawati berada di sebelah timur Pasar Seni Sukawati dan masih satu jalur Jl. Lettu Wayan Sutha pada ujung barat jalan terdapat Pasar Seni Pagi Gelulung. Dari tiga pasar tersebut tentu barang yang dijual memiliki perbedaan tersendirinya. 

Pada Pasar Umum lantai paling bawah mayoritas penjual sembako dan kebutuhan dapur, dan pada lantai 2 pengunjung dapat menjumpai kain-kain sarana dan prasarana sembahyang umat hindu seperti kamen batik, udeng, songket dll . Dilantai 2 ini juga sebagian pedagangnya menjual buah-buahan sebagai kebutuhan masyarakat akan sarana sesaji dan kebutuhan untuk di konsumsi.

Lepas dari Pasar Umum Sukawati, selanjutnya tentang Pasar Seni Pagi Gelulung. Kata Gelulung sendiri diambil dari sebuah nama Banjar setempat dimana wilayah pasar sendiri berlokasi di Br. Gelulung Desa Sukawati. Jika hendak berkunjung ke Pasar Seni Pagi Gelulung, jadwal kunjungan pada jam 08.00 – 13.00 wita. Memang sedikit berbeda dengan yang di cantumkan pada reklame pasar yakni 06.30 – 11.30 wita. Pengunjung akan di suguhkan sufenir-sufenir berciri khas Bali, seperti gantunggan kunci, pembuka botol, kalender kayu, tempelan kulkas dan masih banyak lagi. 

Ada sesuatu yang unik pada pasar ini, pada bagian barat Pasar Seni Pagi Gelulung tepatnya di Jl. Mawar terdapat banyak penjual patung kayu yang belum difinishing tahap akhir. Hal ini dikarenakan mayoritas pembeli adalah pemilik toko atau gallery untuk dijual kembali. Atau jika pembeli meminta kepada penjual untuk finishingkan merekapun sanggup megerjakannya, tidak butuh waktu lama untuk melakukannya.


Sebuah lokasi pasar seni pagi gelulung yang berada di sebelah barat
Terlihatt suasana dari barat pasar seni pagi gelulung

Tempat pasar seni pagi gelulung yang berada paling timur
Suasana di dalam pasar seni pagi gelulung

Yang terakhir adalah Pasar Seni Sukawati, pasar ini sudah memulai eksistensinya sejak tahun 80’an. Pasar Seni Sukawati dibagi menjadi 3 blok diantaranya blok A, B dan C,
Untuk yang berencana mengunjungi Pasar Seni Sukawati, penjual mulai membuka toko mereka pukul 09.00 -18.00 wita pada setiap hari kecuali pada Hari Raya Nyepi, Penampahan Galungan, Hari Raya Galungan, Penampahan Kuningan, dan Hari Raya Kuningan. Pada Umanis  Galungan dan Umanis Kuningan Pasar Seni Sukawati tetap buka.
Pembeli dapat menemukan kerajinan tangan mulai dari seni kerajinan patung, lukisan, silver, baju, manik-manik, tas, sandal, keramik mosaic dll. Belum cukup disitu saja jika pembeli menginginkan harga yang miring silahkan datang pada pukul 10.00 wita, jika anda adalah pembeli pertama anda akan mendapatkan harga yang cukup miring karena penjual meyakini bahwa pembeli pertama dijadikan sebagai pelaris sehingga membawa keuntungan untuk satu hari tersebut. Tentunya harga yang dipatok masih bias di tawar, jika sudah menemukan kesepakatan harga dengan barang yang dikehendaki anda bias membawanya pulang sebagai buah tangan asli dari sukawati.

Tetapi eksistensi Pasar Seni Sukawati mulai meredup seiring gencarnya gempuran toko oleh-oleh khas Bali yang menjadi pesaing yang cukup besar dan pengelolaan yang buruk. Dampak yang cukup besar dirasakan yakni penurunan jumlah kunjungan wisatawan berbelanja hingga pendapatan para pedagang. Mungkin sudah saatnya Pasar Seni Sukawati mulai berbenah sehingga kelangsungan eksistensinya tetap terjaga. Seperti perluasan lahan parkir yang masih belum cukup untuk mengimbangi kunjungan wisatawan. Yang juga menjadi keluhan oleh para wisatwan adalah jauhnya akses ATM ( Automated Teller Machine ) dan mungkin kalau dibutuhkan pada toko tertentu disediakan EDC ( Elektronic Data Capture ) untuk menunjang pembayaran sehingga sekaligus dapat menghindari kemungkinan uang palsu.

Tidak hanya sampai disitu, Pasar Seni Sukawati juga masih memiliki masalah sampah dan tempat sampah yang masih sangat kurang. Sampah juga menjadi hal yang harus ditangani, saat ini pengelolaan sampah sangat buruk. Imprastruktur seperti toilet juga perlu dibenahi, toilet yang mungkin belum memenuhi standar hendaknya dilakukan perbaikan agar pengunjung merasa nyaman dan betah. Tetapi ada hal yang sangat patut di apresiasi yaitu pedagang yang berada pada pinggir jalan raya menanam pohon untuk hijaunya dan terhindar dari terik matahari. Bukan hanya sampai disitu, pedagang tersebut juga merawatnya seperti menyiram saat musim kemarau dan memotong ranting jika sudah di anggap cukup besar.

Perhatian dan juga gerakan nyata dari Pemerintah juga sangat ditunggu untuk dibenahinya Pasar Seni Sukawati sehingga mampu bersaing kedepannya.

Tulisan ini dibuat karena penulis sesungguhnya mencintai Sukawati untuk menjadi yang lebih baik.

#SavePasarSeniSukawati




1 komentar: